Minggu, 07 Maret 2010

,,, BERPIKIR POSITIF ( positif-positif ATAU negatif-negatif ),,,

Kita mengeluh: "Tak mungkin deh,,,".
Allah merespon: "Tiada hal yang tak mungkin."

Kita komplain: " Saya terlalu lelah!"
Allah menjawab: "Aku memberimu cukup istirahat."

Kita menyerah: " Saya tak kuat lagi,,,"
Allah menanggapi: " Aku telah mencukupkan berkat-Ku."

Kita berujar: " Saya bahkan tak dapat membayangkan."
Allah dengan lembut menjawab: " Aku akan membimbing langkah demi langkah."

Kita merajuk: "Saya tak mampu"
Allah memotivasi: " Kamu pasti mampu melakukannya."

Kita putus asa: " Tak ada gunanya,,"
Allah menginspirasi: "Tiada yang sia-sia."

Kita curhat: " Saya selalu khawatir dan frustasi,,,".
Allah dengan bijak merangkul: " Serahkan masalahmu kepada-Ku."

Ketika kita bingung dan berkata: " Saya tak punya cukup iman,,".
Allah menegaskan: " Aku telah memberikan iman yang telah terukur untuk setiap orang."

Kita merunduk suram: " Saya tak cukup pintar!".
Allah menjawab dengan lantang: " Aku telah memberimu kebijaksanaan."

Kita nelangsa: " Saya merasa sendirian dan kesepian,,".
Allah tersenyum membelai: " Ingat, Aku tak pernah meninggalkanmu."

Kita kecewa: " Tiada seorangpun yang MENCINTAIKU,,,!!!".
Allah dengan geregetan berkalam: " Sadarlah, Aku selalu MENCINTAIMU."


From: One Way Ticket To Heaven: 5 Rahasia Meraih Sukses Sejati di Dunia & Akhirat.

pendeta dan jemaatnya masuk islam

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika

Rabu,22 Februari 2006

Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di
Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah
berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.
Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di
Amerika , ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka
semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk
Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di
Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung
tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja.
Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya
pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan
duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana
kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk
memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin
dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap
ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya.
Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap
tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku
minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda
ini beranjak keluar.

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu
bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang
terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang
pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan
beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan
sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan
debat tersebut.

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan
anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silahkan!"




Sang pendeta pun mulai bertanya,
1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya,
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah.

Setelah membaca basmalah ia berkata,
1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan,membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis
Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman.
Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit.
Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan.
Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudaraYusuf .
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman,
'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh.
Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing." (At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf ,
yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,
"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami
tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan
serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,"
tak ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata,
"Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara kele-dai." (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim.
Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita,
sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari
maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda
muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun
ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab
satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha
menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata,
"Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab,
sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu
menjawabnya!"

Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun
aku takut kalian marah.

" Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."

Sang pendeta pun berkata,
"Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam.
Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.**

* Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)
** Kisah nyata ini diambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui
internet, www.gesah.net

Kaum yang berpikir (termasuk para pendeta) sedianya telah mengetahui
bahwa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan akan
menjaga manusia dalam kesejahteraan baik di dunia dan di akherat..
Apa yang menyebabkan hati-hati para pendeta itu masih tertutup bahkan
cenderung mereka sendiri yang menutup rapat jiwanya..
Semoga Allah SWT memberikan Hidayah kepada mereka yang mau berpikir..
amien

Virus KCB ( Ketika Coment Bersambut )



Ini virus baru. Lahir dari rahim era kemajuan teknologi. Menjangkiti para jama’ah social-networkiyyah. Sekiranya engkau masuk maka berhati-hatilah Kawan. Jangan sampai terperangkap dengan kata-katamu sendiri. Jangan sampai yang kau bilang senjata menjadi boomerang bagi dirimu sendiri.

Begitulah. Terkadang mengira mungkinkah social-network (jaringan sosial) ini adalah bagian konspirasi. Mengingat bahwa hampir seluruh social-network dibawah kendali yahudi. Konspirasi yang dibuat dengan tujuan untuk melenakan dan melunturkan iffah pemuda-pemudi Islam sehingga lupa berjuang untuk agamanya. Ingatlah Kawan mereka mengalahkan kita bukan dengan pedang, tapi lena dunia.

Dan jika aku adalah zionis. Mungkin aku akan mencari cara yang lebih halus dari minuman keras dan free sex untuk menjebak pejuang-pejuang muda Islam agar lupa kewajiban. Minuman keras, free-sex, gaya hidup mewah, narkotika, ah, cara yang sudah tak laris dikalangan kalian. Kalian pasti menolak jika kutawarkan minuman haram itu. Kalian wahai Ikhwan, pasti menolak mentah binal yang kujajakan. Kalian Muslimah, pasti kabur sebelum terjebak dengan umpan lelaki begundal yang ku umpankan. Harus ada cara khusus untuk menangani kalian. Harus dengan special-method untuk meredam tingkah-tingkah kalian yang seringkali menyusahkan dan mengganjal tujuan kami, Novus Ordo Secrolum (Tatanan Dunia Baru). (alhamdulillahirabbil’alamin, tapi aku bukan zionis).

Dan Virus KCB inilah jawabannya, sebuah virus yang terlahir dari social-network, dunia dimana batas dan rambu adalah sebuah relativitas. Bagi yang memang tak pernah memakai rambu silahkan. Bagi yang memakai rambu tapi lupa rambu, silahkan. Bagi yang memakai rambu dan tetap memakai rambu, silahkan. Ya begitulah, relatif. Virus KCB, sebuah cara halus namun mematikan. Iffah luntur, prinsip semula yang dipegang mengendur, futur, atau lebih parah segalanya mengabur. Ada yang tetap bertahan, istiqomah pada jalan yang sudah dipilih. Berjuang. Dimanapun tempat kami. Begitulah kata mereka, dan memang begitulah yang mereka lakukan.

Namun korban terinfeksi sudah banyak berjatuhan, baik yang dekat didepan monitor maupun yang dekat didepan mata. Jatuh satu persatu akibat virus baru ini. Sebegitu dahsyatnya sampai-sampai yang dulu berkoar-koar “tidak pacaran”, “pacaran itu haram”, “pacaran itu zina”, telah ditemukan asyik berkomen-ria-mesra dengan sang ikhwan pengelana, bahkan terpergok di alam nyata. Sampai-sampai yang dulu begitu heroiknya berteriak “SAVE PALESTINE! SAVE UIGHUR! SAVE ROHINGYA!” sekarang malah sedang sibuk melayani komen-komen distatusnya. Sampai-sampai rumah tangga rusak, sampai-sampai istri lupa sudah punya suami, sampai-sampai suami lupa sudah punya istri, sampai-sampai istri lupa sudah punya anak, sampai-sampai pejuang lupa berjuang, sampai-sampai,, sampai-sampai,,

“Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan ucapan yang tidak berguna” [Luqman : 6]

Ah, kemana idealisme itu Kawan? Mengapa kau gadaikan pada fatamorgana yang mereka ciptakan. Mana itu harga dirimu? Mengapa kau taruh pada batu limbung yang akan jatuh ke pangkuan jurang? Kita sedang membahagiakan hati zionis dan setan Kawan. Itupun kalau mereka punya hati. Dan sejak kapan pula mereka punya hati.

Air Mata RASULLULLAH

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.


Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.


Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.


Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.


Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.


"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.


Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."


Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.


Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"


Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin...

Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.

Untuk mu Muslimah


اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَ حْمَةُا تُهُ اللهِ وَبَركَا تُهُ

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang sudah mulai ku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.

Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

Wassalam…

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya…cukuplah dengan itu hilan harga dirinya…di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah. PELIHARALAH DIRI DAN JAGA KESUCIAN.