Minggu, 27 Juni 2010

" SERAHKAN BARANG KEPADA PEMILIKNYA "

" SERAHKAN BARANG KEPADA PEMILIKNYA "

Saudaraku kaum muslimin serta para Aktivis Islam yang senantiasa dalam lindungan dan rahmat Allah Swt, sesungguhnya Anda telah menjual jiwa Anda kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Karena itu, anda tidak mempunyai pilihan lain harus menyerahkan barang kepada pembelinya.

Allah Swt berfirman:
“ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin jiwa dan harta mereka (yang dibayar) dengan surge untuk mereka” (TQS. At-Taubah : 111)

Jika Allah telah menerima ‘barang’ yang Dia ‘beli’, yaitu diri kita, tentu Dia bebas memperlakukan kita semau-Nya dan meletakkan diri kita ditempat yang Dia sukai. Allah sah-sah saja menempatkan diri kita di istana atau dipenjara, atau memakaikan ‘baju’ mewah pada diri kita, atau membuat diri kita nyaris ‘telanjang’, kecuali aurat kita, atau menjadikan diri kita kaya ataupun miskin, atau menjadikan diri kita berumur panjang, atau membuat kita mati ditiang gantungan, ditangkap musuh lalu dibunuh atau dicincang.

Pantaskah penjual kambing marah, atau hatinya berubah kepada pembeli kambing saat pembeli kambing itu menyembelih kambing yang dibelinya? Tidakkah anda mendengar tentang apa yang telah terjadi pada Singa Allah dan Singa Rasul-Nya, yakni Hamzah bin Abdul Muthalib ra.? Perutnya dibelah, hatinya dikeluarkan, iapun dicincang (HR Ahmad, dari penuturan Ibn Mas’ud, dalam Musnad Ahmad, I/463).

Demikian pula para Sahabat Nabi saw. Yang gugur sebagai syuhada dimedan Perang Uhud; mereka diperlakukan oleh orang-orang kafir seperti itu , perut mereka dibelah, telinga dan hidung mereka dipotong-potong, bahkan Hindun binti Utbah dan wanita-wanita Quraisy menjadikan hidung dan telinga para Sahabat sebagai gelang kaki dan tangan mereka. Hindun binti Utbah lalu menghadiahkan gelang kaki, gelang tangan dan anting-antingnya kepada budak bernama Wahsyi, sang pembunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, sebagai imbalan atas prestasinya membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib. (HR. Ibnu Ishaq, dari penuturan Shalih bin Kisan, dalam Sirah Ibn Hisyam, II/91)

Bahkan tidakkah anda mendengar apa yang telah terjadi pada Rasulullah Saw., juga dalam perang uhud? Saat itu wajah Beliau terluka dan gigi antara gigi seri dan gigi taring Beliau rontok (HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Ibn Majah; dari penuturan Anas bin Malik). Bahkan Beliau hidup dalam cobaan demi cobaan yang bertubi-tubi. Sungguh benar Ibnu al-Jauzi saat berkata, “Bukankah Rasulullah saw. layak berkata, ‘Siapa yang melindungiku? Siapa yang menolongku?’ beliau perlu masuk ke Makkah dalam perlindungan orang kafir dan meletakkan senjata. Para Sahabat Beliau dibunuh, Para Sahabat Beliau yang baru masuk Islam dirayu oleh pihak lain sedemikian rupa agar keluar dari Islam, lalu beliau sendiri mengalami kelaparan. Namun beliau tetap tegar dan tidak tergoyahkan, beliau sering diuji dengan kelaparan hingga beliau mengikatkan batu di perut-perut Beliau, padahal kekayaan dilangit dan dibumi Allah.

Para Sahabat Beliau dibunuh, wajah Beliau terluka, gigi antara gigi seri dan gigi taring beliau tercabut. Paman Beliau dari jalur ayah dicincang. Namun beliau diam dan tidak bereaksi apa-apa. Beliau dianugerahi anak laki-laki, tetapi ia meninggal dunia tidak lama setelah itu. Beliau dianugerahi Hasan dan Husain, lalu Beliau diberitahu Allah bahwa keduanya kelak dibunuh. Beliau merasa sakit luar biasa saat nyawa tercabut, saat itu Beliau terbaring diatas kain using dan sarung kasar, tanpa penerang lampu.” (Ibn al-Jauzi, Shayd al-Khathir, 257-261)

Karena itulah Saudaraku yang dimuliakan Allah, renungkanlah kisah para Nabi dan para Rasul yang notabene merupakan makhluk pilihan Allah yang paling Allah Muliakan dan Allah cintai. Nabi Ibrahim as. di lemparkan di dalam api, Nabi Zakaria as digergaji, Nabi Yahya as disembelih, Nabi Ayub as didera ujian selama bertahun-tahun hingga kehilangan harta dan anak-anaknya, Nabi Yunus as dipenjara didalam perut ikan hiu, Nabi Yusuf as dijual dengan harga murah dan dibui beberapa tahun. Dalam menghadapi itu semua, mereka ridha dengan Allah SWT dan Takdir-Nya.

Salah seorang generasi salaf pernah berkata, “Seandainya tubuhku digergaji dengan banyak gergaji, hal itu lebih aku sukai daripada aku mengatakan tentang sesuatu yang telah menjadi qadha’ (ketetapan) Allah, ‘Kalau saja hal itu tidak terjadi.’

Yang lain berkata, “Aku telah berbuat suatu dosa yang aku tangisi selama tiga puluh tahun.” Padahal orang tersebut rajin beribadah. Ia lalu ditanya, “Dosa apa itu?” Orang itu berkata, “Suatu ketika aku berkata tentang sesuatu yang telah terjadi, “Ah, kalau saja sesuatu itu tidak terjadi.”

Karena itu, Saudaraku, jadilah Anda seperti mereka. Mereka tiada pernah membernturkan manajemen mereka dengan manajemen Allah Swt. Mereka tidak melakukan intervensi terhadap manajemen Allah SWT dalam kerajaan-Nya dengan berkata, “Seandainya saja demikian, pasti hasilnya demikian,” atau berkata, “Ah, kalau saja hal itu tidak terjadi.”
Pilihan Allah SWT bagi hamba-Nya yang Mukmin adalah pilihan paling Agung dan terbaik meskipun sekilas tampak sulit atau susah; atau menghabiskan harta serta menghilangkan jabatan, keluarga, anak-anak, bahkan dunia seisinya.

Cobalah Anda memutar kembali ingatan anda pada kisah Perang Badar dan pikirkanlah Perang Badar dengan baik. Saat itu sebagian Sahabat lebih senang menghadapi kafilah dagang, Namun, Allah SWT member mereka pilihan yang lebih agung dan lebih baik dari pilihan mereka. Ya, Allah SWT memilihkan untuk mereka pasukan Quraisy untuk mereka hadapi. Tentu ada perbedaan besar diantara kedua pilihan itu. Seperti satu bintang dengan bintang lainya. Apa saja yang ada dalam kafilah dagang Quraisy? Didalamnya ada makanan yang biasa dimakan, lalu dibuang ditempat kotoran; ada juga pakaian yang biasa dipakai lalu berubah using, kemudian dicampakkan dari dunia yang fana.

Adapun pasukan Quraisy, didalamnya terdapat garis pembeda (demakrasi). Didalamnya Allah Swt membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Disana ada kekalahan bagi kemusyrikan dan kemenangan bagi tauhid. Disana ada pembunuhan gembong-gembong kaum musyrik, yang menjadi batu sandungan dihadapan Islam. Itulah agama baru disemenanjung Arab. Demikian seterusnya, lebih dari itu didalamnya Allah mengamati para mujahid Perang Badar, lalu berfirman, “ Lakukanlah apa saja yang kalian kehendaki karena sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian,” (HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Hakim. )

Mahabenar Allah Swt yang berfirman:
“ Ingatlah ketika Allah menjanjikan kalian bahwa salah satu dari dua golongan itu untuk kalian, sedangkan kalian menginginkan (golongan) yang tidak mempunyai kekuatan senjata untuk kalian, sementara Allah berkehendak untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan Memusnahkan orang-orang kafir (QS. Al-Anfal : 7)

Juga mari kita lihat ucapan indah Ibnu al-Qayyim rahimahullah yang ia tulis dalam buku Zad al-Ma’ad, namun dengan sedikit perubahan redaksi bahasa:

Allah tidak memberi Anda susuatu bukanlah karena Dia pelit, atau karena takut khazanah kekayaan-Nya berkurang, atau karena Dia hendak menyembunyikan apa yang menjadi hak anda. Dia sengaja tidak memberi anda sesuatu untuk mengembalikan Anda kepada-Nya; memuliakan anda dengan merendahkan diri kepada-Nya; membuat anda kaya dengan menjadikan anda membutuhkan-Nya; memaksa anda untuk bersimpuh didepan-Nya; membuat anda merasakan manisnya sikap merendahkan diri kepada-Nya dan lezatnya sikap merasa butuh kepada-Nya; memakaikan pakaian ubudiyah kepada anda; menempatkan anda dengan membawa anda ketingkat para wali termulia; serta memperlihatkan kepada anda kebijaksanaan-Nya dalam kekuasaan-Nya, rahmat-Nya dalam kemuliaan-Nya dan kebaikan-Nya dalam kekuatan-Nya. Jika Allah tidak memberi sesuatu maka itu secara tidak langsung merupakan pemberian. Jika Allah mengisolasi hamba-Nya, itu berarti Dia sedang mendidiknya.

Jika Dia mengujinya, itu merupakan nikmat dan bukti. Jika Dia membuat anda dikuasai musuh, itu berarti Dia sedang menggiring orang kepada Anda.
Siapa yang tidak memahami makna agung ini dengan kalbu dan akalnya serta tidak mengamalkannya, ia tidak layak menerima pemberian dan tidak mempunyai tempat untuk meletakkan pemberian ini. Siapa saja yang pergi tanpa membawa tas, ia akan pulang dengan tangan kosong dan ia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.

Semoga Bermanfaat……………. ;-)

~Khilafah...SEBUAH SOLUSI CERDAS...~


Saat atap rumah anda bocor,kmudian di saat musim hujan,air hujan masuk dan mmbanjiri rumah anda.Kira2,tindakan apa yg akan anda lakukan untuk mngatasi kbanjiran itu???Apakah akan menambal kebocoran atap anda,ataukah hanya sekedar menguras genangan air yg masuk,kmudian ttp mmbiarkn atap bocor & air trs masuk ke rumah anda???

Pertanyaan di atas,nak buat bukan tanpa alasan.Itu merupakan sebuah perumpamaan nak mengajak teman2 berfikir.Bahwa kondisi umat kini,yg hidup di bawah kungkungan kapitalisme laksana rumah yg atapx bocor.Membutuhkan solusi,krn jk tak diselesaikan akan menyebabkan umat merana & sengsara,serupa dgn keadaan pemilik rumah yg rumahnya tengah kebanjiran krn air hujan masuk ke dalam rumah,repot dan sengsara banget...
Hmmm...Jika mengatasi atap bocor hanya dengan menguras air hujannya sj tanpa menambal kebocoran itu,maka bisa dipastikan ini bukanlah solusi ats masalah pokok,hingga setiap kali hujan pasti rumah itu akan kebanjiran lg,dan pemilik rumah akan kerepotan lg,sengsara pula.
Demikianlah dlm menyelesaikan masalah umat kini,telah tahu bersama bahwa akar masalah umat merana kini adalah karenasistem kapitalisme yg bercokol di seluruh negri di dunia.JIka menyelesaikan permasalahan umat hanya dengan parsial,satu masalah diberi solusi,masalah lain muncul diberi solusi lg,yang sifatnya hanya tambal sulam maka masalah takkan selesai,krn ideologi kapitalisme itu laksana kangker ganas,yg akarnya akan terus menjalar ke seluruh tubuh,yg siap membunuh manusia.
Tengoklah kemiskinan di negri ini,apakah krn negri kita miskin???Jawabnya tidak,negri kita tdk miskin,bhkn masuk kategori negri kaya dan subur.Lalu apakah krnsemua wargax tak brpendidikan???Jawabnya pun tidak,stiap tahun negri ini mengirim pelajarnya menimba ilmu di luar negri,banyak pula pelajarx yg sering menjadi juara saat ikut perlombaan olimpiade.Lalu apa masalahx??
Jelas,masalahnya adalah sistem kapitalisme.Sistem ini membuat derita yg tersistematis untuk rakyat.Kemiskinan yg melanda negri ini bukan hanya krn satu faktor,tp krn banyak faktor yang semuanya itu saling berkaitan.Banyak rakyat yang hidup miskin,melarat dan tak punya pekerjaan.Ketiadaan pekerjaan ini disebabkan minimnya lapangan pekerjaan,kalaupun ada lapangan pekerjaan maka kesempatan untuk bekerja akan tetap susah jika tak punya pendidikan dan gelar.Sedang,jika ingin sekolah/kuliah rakyat pun susah dengan biaya pendidikan yang sangat mahal.Imbasnya,banyak generasi yang putus sekolah,kemudian menjadi gelandangan yang tak jelas kehidupannya.Inilah sistem kapitalisme.Jika anda menawarkan solusi memberi rumah atau memberi bantuan pangan,maka ini takkan bertahan lama,karena mereka tentu akan butuh makan setiap saat,sepanjang hidupnya,sedang jika diberi bantuan pangan maka hanya akan bertahan beberapa saat lagi.Jika pangannya habis maka kembalilah mereka pada kondisi sebelumnya,kelaparan.
Minimnya ilmu dan pmahaman agama pun membuat rakyat banyak yang mengambil langkah yang salah mengatasi derita mereka.Setiap hari anda tentu menyimak di media,ada yang bunuh diri karena kesulitan keuangan,banyak yang mencuri dan merampok demi sesuap nasi,atau saudara saling membunuh karena perebutan harta warisan.Bisa anda banyangkan,dalam sehari berapa jumlah nyawa yang melayang krn ulah derita rekayasa kapitalisme????
Jika muslim di Palestina banyak yang mati,itu karena mereka mati dalam kesyahidan,sedang Indonesia,rakyatnya banyak yang mati karena derita yang pemerintahnya tak bisa mengatasinya sejak Indonesia merdeka hingga kini.Tentu anda miris bukan???
Ini baru dalam masalah kemiskinan,belum untuk masalah kebobrokan sistem ekonomi,politik,pendidikan dan pemerintahan bangsa yang katanya demokratis ini.
Hingga dapat dikatakan,bahwa solusi2 yg diberi saat ini untuk menuntaskan masalah di negri ini bukanlah solusi yang tuntas,laksana rumah yang bocor tadi,tetap membiarkan akar masalahnya tanpa ada upaya untuk menyelesaikannnya.
Sedang,jika solusi yang siambil adalah menambal kebocoran atap itu hingga saat hujan airnya tak masuk lagi,maka baik saya maupun anda akan sangat setuju bahwa inilah solusi yang sebenarnya.Karena masalah utama dari kebanjiran di rumah itu karena atap yang bocor,hingga saat atap itu diperbaiki maka kebanjiran bisa dipastikan takkan terjadi lagi.Pemilik rumah tak perlu resah lagi juga tak perlu ribet dan sengsara lagi karena harus menguras air hujan,juga mangamankan barang2 agar tak kebasahan.
Hmmm...Inilah cara yang harus kita ambil.Jika sudah tahu bahwa akar masalah atas semua krisis yang terjadi,tidak hanya krisis sosial,tapi juga krisis moral,maka akar masalah atau masalah utama inillah yang harus diselesaikan.Dan karena akar masalahnya adalah keberadaan sistem kapitalisme,maka solusinya adalah membuang ideologi ini kemudian diganti dengan ideologi yang lain,yang mampu menuntaskan segala permasalahan yang mendera umat.Itulah ideologi Islam,sebuah ideologi yang benar,yang bersumber dari Dzat Yang Menguasai Jagat,yakni Allah SWT.
Ideologi Islam ini akan tegak dengan kokoh dengan keberadaan sebuah institusi yang akan mengembannya.Dan Islam pun punya institusi itu,yakni Daulah Khilafah.Sebuah negara Islam yang akan memiliki satu kepemimpinan di seluruh dunia.Sebuah negara yang akan mengurusi segala permasalahan umat dengan syari'at Islam.Sebuah negara yang akan melindungi nyawa,darah,harta,wilayah dan kemuliaan umat seluruh dunia,baik muslim maupun non muslim yang mau tunduk pada Khilafah.
Inilah solusi atas krisis umat kini,bukan hanya untuk krisis yang terjadi di Indonesia,tapi krisis yang terjadi di seluruh dunia,termasuk Khilafah mampu menuntaskan krisis yang melanda kaum muslimin di Palestina.
Inilah solusi yang kongkrit dan rill saudaraku,yang harus kita sepaki bersama untuk kita perjuangankan agar derita umat berakhir seiring berakhirnya masa kejayaan kapitalisme menjajah kaum muslimin di negeri2 mereka.
Inilah perjuangan kita bersama,bersama membangun kesadaran umat akan pentingnya Khilafah.Agar umat mau berjuang bersama membasmi kapitalissme biadab beserta para penggagasnya dan antek-anteknya.
Saatnya mengembalikan kemuliaan umat dengan KHilafah,mengubah dunia dengan Syari'ah,menghapus air mata umat dengan Jihad dan meraih kemenangan dengan Dakwah...

salam perjuangan dari saudarimu yang dhoif ini...

Wallahu A'lam bish Showab....

Cinta dalam Perjuangan


Kemaren saya mendapatkan satu pertanyaan dari seorang akhwat, "dimana ikhwan yang soleh itu saya bisa temukan?" Saya katakan padanya laki-laki baik dan sholeh itu berada pada medan perjuangan untuk mencapai sebuah mimpi indah dalam hidupnya.

Bagi setiap orang yang meyakini bahwa hidup adalah perjuangan maka dia hanya mencari pasangan hidup yang berada pada area yang sama, yang bisa mendukung mimpinya yang indah dalam hidup ini. Itulah sebabnya pasangan hidup yang menemukan cintanya di medan perjuangan akan cenderung tahan terhadap kerasnya ombak dan badai samudra kehidupan
karena cinta merupakan sebuah perjuangan untuk mencapai sebuah mimpi indahnya.

Pertemuan cinta di cafe, di gedung film, di pesta tentunya berbeda dengan pertemuan cinta di tenda darurat, di bakti sosial, di kelompok belajar, juga di tempat-tempat pendidikan. Suasana dimana tempat bertemu sangat menentukan bobot cinta itu sendiri. Bagi mereka yang memiliki sebuah keyakinan dia akan tahu kemana arah dan tujuan hidupnya, dia akan mampu menahan penderitaan sebab hidup adalah perjuangan. jika sudah tiba saatnya dia melihat anak cucunya ditempat terhormat karena apa yang telah dilakukannya.

Cinta di medan perjuangan adalah bertemunya dua hati yang berbeda namun memiliki satu mimpi indah. Mimpi itu mampu membangun spirit bagi orang-orang disekitarnya agar melakukan hal-hal yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain. Mimpi itu bagaikan virus yang menyebar dengan cepat, yang mampu merubah dunia menjadi lebih baik dimana tidak ada lagi orang yang lemah dalam menghadapi kehidupan. Itulah mimpi orang-orang yang ingin menjadikan keluargaku, surgaku dan dimana setiap orang mampu menjadikan keluarga sebagai medan perjuangan menggapai keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yg benar.'(QS Al-Hujurat:15).

***PENGATURAN HUBUNGAN ANTARA LAKI-LAKI DAN WANITA***


(Oleh Efendy, BKLDK Tuban)

Sejak penciptaannya, Allah telah membekali setiap diri manusia potensi kehidupan yang sangat luar biasa yang berupa akal, kebutuhan jasmani dan naluri. Potensi kebutuhan jasmani dan naluri ini memiliki sifat pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan jasmani berasal dari dalam, misal; rasa lapar, haus, perut terasa mulas, rasa lelah dan sejenisnya. Kebutuhan jasmani ini sangat membutuhkan pemenuhan, jika sampai tidak terpenuhi akan mengakibatkan kerusakan fisik bahkan smpai mengakibatkan kematian pada diri manusia.

Berbeda halnya dengan naluri, rangsangan pemenuhannya berasal dari luar, baik itu naluri beragama, naluri mempertahankan diri, maupun naluri melestarikan jenis. Jika naluri ini tidak terpenuhi, tidak sampai mengakibatkan kematian tetapi menyebabkan kegelisahan. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan naluri adalah fakta fisik dan pemenuhan yang mengandung makna.

Jadi naluri ini tidak akan menuntut kebutuhan jika tidak dirangsang oleh kedua faktor tersebut. Misal dalam hal pemenuhan naluri melestarikan jenis, munculnya dorongan seksual seseorang pasti dipengaruhi karena melihat gambar porno, memandang lawan jenis, membaca cerita porno, membayangkan perkara-perkara seksual dan sejenisnya.

Dalam pandangan Sekuler-kapitalis pemenuhan naluri seksual ini bersifat pasti dan harus terpenuhi, jika tidak terpenuhi akan mengakibatkan kerusakan fisik, jiwa dan akal. Bahkan kaum muslimin saat ini yang hidup dalam sistem Sekuler-Kapitalis sudah terpengaruhi oleh Ide-Iide sekuler dalam pemenuhan kebutuhan naluri seksualnya, Coba kita lihat di Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim telah berprestasi sebagai negara terporno nomor 2 sedunia dengan kriteria pengakses situs porno, belum lagi kasus-kasus pemerkosaan dan perzinahan yang telah merajalela bahkan pemerintah kaum muslimin ini telah melegalkan tempat-tempat perzinahan. Perkara ini dianggap dapat menyelesaikan kebutuhan naluri ini.

Pandangan kapitalis bahwa pemenuhan naluri seksual tersebut bersifat pasti tidaklah benar karena bertentangan dengan realitas. Tidak terpenuhinya naluri, secara pasti tidak akan merusak fisik sekalipun bisa saja mengganggu jiwa atau akal seseorang, tapi tidak berlaku bagi setiap orang. Karena pada faktanya banyak orang yang belum pernah memenuhi naluri seksualnya tetapi tidak membahayakan dirinya ataupun aktifitasnya. Berbeda dengan tidak terpenuhinya kebutuhan jasmani yang bisa menghantarkan pada kerusakan fisik atau sampai pada kematian karena hal itu bersifat pasti bagi setiap orang.

Pandangan Islam terhadap pemenuhan naluri seksual adalah bahwa Islam memandang kehadiran laki-laki dan wanita ditengah-tengah komunitas masyarakat adalah sesuatu yang pasti demi terjalinnya tolong menolong dan kebaikan masyarakat dengan dilandasi rasa kasih sayang sebagai wujud persaudaraan diantara keduanya. Maka Islam membolehkan transaksi jual beli dilakukan antara laki-laki dan wanita, laki-laki dan wanita boleh menjadi anggota majlis ummah, laki-laki dan wanita juga boleh membai’at seorang kholifah, laki-laki dan wanita juga perintahkan untuk mengoreksi penguasa, laki-laki dan wanita boleh menghadiri majlis ta’lim, laki-laki dan wanita boleh sholat berjama’ah di masjid, laki-laki dan wanita diwajibkan berdakwah, laki-laki dan wanita boleh menjadi pegawai ataupun direktur, bahkan banyak sahabat wanita pada masa Rasululllah SAW yang menjadi perawat pasukan dan sebagainya. Sekalipun juga terdapat aturan yang berbeda antara laki-laki dan wanita karena memang realitasnya berbeda secara fisik maupun psikis.

Islam telah menurunkan seperangkat aturan untuk meredam munculnya masalah-masalah pergaulan laki-laki dan wanita ini dengan mengatur interaksi antara laki-laki dan wanita. Misalnya : perintah berbusana muslimah, menundukkan pandangan, larangan tabarruj, larangan kholwat, pemisahan shaf laki-laki dan wanita dalam sholat, pemisahan laki-laki dan wanita dalam majlis ta’lim (pengajaran), sanksi bagi pezina, meluruskan persepsi bahwa pemenuhan naluri melestarikan jenis hanyalah lewat jalur pernikahan dan pemilikan budak, menjaga ukhuwah Islamiyyah, dan sebagainya. Beberapa dalilnya antara lain Firman Allah SWT (yang artinya) :

“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya.” (TQS. Al Ahzab : 59)



“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya.” (TQS. An Nur :30)



“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya.” (TQS. An Nur : 31)



“dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.” (TQS. Al Mu’minun : 5-6)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (TQS. Ar Ruum : 21)



Juga hadits-hadits Nabi SAW di antaranya :

من كان يؤمن يالله واليوم الأخر فلا يخلونّ بامرأة ليس معها ذو محرم منها فإن ثالثهما الشيطان

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh berkholwat (menyendiri) dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena pihak yang ketiga adalah syetan.” (HR. Ahmad)



أيما امرأة استعطرت فمرت علي قوم ليجدوا من ريحها فهي زانية

“Siapapun wanita yang memakai wewangian lalu melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, maka ia telah melakukan zina (terperosok dalam dosa sebagaimana pezina).” (HR. An Nasa’i)



Bahkan Allah SWT juga memberi sanksi yang keras kepada pezina baik laki-laki maupun wanita. Firman Allah (yang artinya) :

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (TQS. An Nur : 2)



Dan hendaklah tolong menolong ataupun interaksi antara laki-laki dan wanita selalu didasari rasa persaudaraan dan ketaqwaan. Firman Allah SWT (yang artinya) :

“Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (TQS. Al Hujurat : 10)



“…..Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (TQS. Al Maidah : 2)



Memang ada sebagian orang yang salah dengan menganggap wanita sebagai faktor utama pendorong naluri seksual. Sehingga upaya meredam munculnya naluri ini adalah menjauhkan wanita dalam beberapa aktifitas, misalnya : melarang wanita keluar rumah atau mengunci rumah ketika suami keluar rumah sementara istrinya terkunci di dalam rumah. Ada juga suami yang melarang istrinya naik kendaraan umum ketika bepergian sementara suaminya tidak mengapa. Pandangan ini jelas tidak syar’iy dan tidak berdasar yang hanya mengakibatkan tindakan dholim kepada wanita.

Pacaran dalam Islam


Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu?
Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta ditolak .... dukun pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga' terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do'i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga' punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab

Menutup Aurat,,Kewajiban or Pilihan????


Part 1:

Nggak sedikit muslimah yang ogah menutup aurat. Nggak sedikit juga yang malah ‘menjualnya’. Inikah produk demokrasi?

Buat para akhwat yang idup di jaman Pentium IV ini, menutup bodi dengan jilbab dan kerudung memang dilema. Mereka kudu milih antara kewajiban menutup aurat dengan gaya. Satu sisi perintah agama, di sisi lain kayaknya kok nggak gaul ya?

Kewajiban udah jelas, seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali muka ama telapak tangan, pekik para ulama. So, rambut, telinga, leher, bodi plus awak, wajib diumpetin di balik khimar dan jilbab.

Sementara itu, pergaulan nuntut sebaliknya. Kudu trendi, ngegaya, dan ini…harus memamerkan ‘aset-aset’ pribadi. Yang kulitnya mulus, sayang kalo diumpetin. Yang rambutnya indah terurai, kenapa juga kudu dibungkus kain kerudung, emangnya lemper.

Belum lagi macam-macam pandangan en tuntutan orang laen buat cewek berkerudung plus berjilbab kayaknya gimana gitu. Kudu pinter baca Al Qur’an, kudu jauh dari acara ngegosip, kudu jaga jarak ama kendaraan di depan eh ama cowok dalam pergaulan, en segudang kudu-kudu laennya. Tuntutan kayak begitu terang aja bikin banyak cewek jiper alias ngeri untuk berkerudung dan berjilbab.

Nggak Wajib?

Whuaaa…yang bener aja? Yup, itu setidaknya dilontarkan oleh sejumlah ‘cendekiawan’ muslim kontemporer. Jaman Orde Baru masih berkuasa, ada seorang pejabat yang bersemangat menentang kewajiban berjilbab dengan bilang, “Anak dan istri saya saja tidak berjilbab.” Hmm, berani-beraninya.

Kalau sekarang jama’ah Jaringan Islam Liberal (JIL) paling getol menghujat kewajiban jilbab ini. Kata mereka, para ulama yang menafsirkan jilbab itu udah terpengaruh diskriminasi gender. Mereka mendiskriditkan kaum wanita. Pendapat mereka ini tentunya bersandarkan pada pendapat para orientalis, pemikir yang satu geng, dan juga kajian Islam secara sosiohistoris. Mereka juga keberatan seandainya jilbab itu dipaksakan atas setiap muslimah. Pokoknya, berjilbab itu harus karena kesadaran sendiri.

Ada beberapa alasan yang menurut mereka jilbab dan kerudung itu nggak wajib:

Pertama, mereka bilang kalau jilbab itu budaya Arab, bukan budaya Islam. Lagian, ajaran Islam itu kudu dicocokin ama kondisi budaya setempat. Istilahnya Islam lokal. Prinsip mereka, “Tidak diingkari perubahan hukum (syara’) dengan perubahan zaman dan tempat”.

Ya, mirip-mirip burger racikan McDonald. Semua harus burger ala Amrik kan? Perlu ada rasa lokal. Maka dibikinlah McRendang, McSatay, McBangkok, malah ada juga burger tempe. Jadi ada juga “jilbab” ala Indonesia. Yang gimana tuh? Yang penting SOPAN, tidak menggoda pria, kata mereka. Seorang pemikir Islam malah menyebut jilbab itu lebih pada suruhan untuk sopan dan bersahaja (modesty) yang bisa dilakukan siapa saja.

Kedua, masih kata mereka, jilbab itu diwajibkan di jaman wanita belum dihargai. Buktinya, menurut mereka, surat Al Ahzab ayat 59 berbunyi, “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” Nah, karena kata mereka sekarang ini kaum wanita sudah banyak dihargai maka berjilbab bukan kewajiban lagi.

Teman-teman, pendapat-pendapat di atas jelas punya banyak kelemahan dan ketidakberesan. Emang bener kalau budaya Arab itu nggak selamanya identik dengan budaya Islam. Contohnya, naik unta itu nggak fardlu juga nggak sunnah, walaupun seumur hidup Rasulullah naik unta. And so on pakai terompah ala Ali Baba atau Aladdin juga nggak wajib. Buat kita, yang jadi bagian hukum syara’ itu adalah apa yang diatur sama Allah di dalam dalil-dalil syara (Al Qur’an, As sunnah, Ijma shahabat dan qiyas). So, kalau dalam keempat sumber hukum Islam itu ada keterangannya, en jelas hukumnya, ya itu adalah bagian dari ajaran Islam. Bukan budaya bangsa mana-mana. Contohnya, bacaan shalat en azan itu emang harus pake bahasa Arab nggak bisa diganti ama bahasa lain, baik bahasa daerah masing-masing, apalagi coba-coba pake bahasa tubuh.

Walaupun jilbab dan kerudung itu sudah dipakai sebagian kaum wanita di Arab di jaman pra-Islam, tapi kita mengakuinya sebagai hukum syara’ karena begitulah yang dikatakan Islam. Bukan cuma buat wanita Arab. Islam juga yang ngasih batasan-batasan en ketentuan berjilbab yang khas bagi para muslimah. Simak aja firman Allah, “Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, dan anak-anakmu dan istri-istri orang beriman …”(Al Ahzab: 59). Jadi, perintah berjilbab dan berkerudung itu adalah atas setiap muslimah, baik dia orang Arab ataupun bukan orang Arab.

Pernyataan bahwa jilbab itu wajib karena di zaman itu perempuan nggak dihargai, korslet. Kagak nyambung. Karena pada zaman kekhilafahan Islam, saat kaum wanita terlindungi dan merasa aman, tetap saja mereka wajib mengenakannya. Lagian, kalau pernyataannya seperti itu, gimana dengan zaman sekarang, dimana perempuan jauh lebih nggak dihargai ketimbang di zaman jahiliyah? Liat aja kekerasan pada wanita sekarang jauh lebih meningkat ketimbang jaman Rasulullah saw. dulu.

Terus, kalau dibilang pakaian cewek yang penting sopan (modesty), nah sopan versi mana dulu nih. Kalau menurut penganut ‘madzhab’ Britney Spears atau Agnes Monica, ?celana melorot ke pinggang yang mereka pake itu pasti terkategori sopan. Ber-koteka, menurut suku asli Irian Jaya pastinya juga udah terbilang sopan. Nah, mau ikut sopan versi mana nih?

Dalam kehidupan manusia, seringkali diperlukan paksaan untuk berbuat baik. Ini nggak bisa ditolak. Bukankah manusia suka berbuat begitu pada sesamanya? Liat aja aturan 3 in 1 di Jakarta, itu kan paksaan juga? Atau bayar pajak juga paksaan, kan? Gelinya, para pengkritik jilbab ini nggak pernah kedengaran tuh mengkritik paksa-memaksa sesama manusia. Tapi Allah mereka kritik kalau maksa-maksa manusia. Jangan-jangan nanti bakal ada tanggapan, kalau mau berhenti nyopet ya harus karena kesadaran sendiri jangan karena dipaksa. ANCURRR!

Intinya sih, kita mau bilang, kalau ukuran baik dan buruk, terpuji dan tercela, diserahkan pada akal en hawa nafsu manusia, hasilnya seperti kata Opa Iwan Fals, ANCURRRR! Nah, daripada belaga pinter padahal ber-IQ jongkok, mendingan kita nurut aja deh pada yang dikatakan Allah.

Bersambung...
(copas dari Muslim Gaul Tapi Syar'i)

muhasabah bareng2 yukkk..


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Hidup ini hanya sekali, itupun bagi yang yakin,,iya gak ???
Ada kah orang-orang saat ini, atau mungkin gak usah jauh-jauh deh, yang baca artikel ini, anda percayakah bahwa hidup ini hanya sekali? Atau hidup berulang-ulang kali sehingga kita berusaha untuk menfaatkan waktu untuk kehidupan dan kesenangan duniawi saja???

Hummm,,gak nyangka yah, apapun perbuatan yang telah kita lakukan saat ini ataupun yang sudah lalu, sudah tidak bisa terulang. Sama ketika menbaca artikel ini, bisa jadi kita waktu membaca artikel ini memang tak akan bisa mengalami waktu berulang untuk mundur.

Bagi para pemikir (orang yang mau berfikir), tentunya dapat menjangkau pengkabaran setelah dunia akan ada dunia lagi yang semakin panjaaaaaang ceritanya,coba ibaratkan saja dunia ini adalah sebuah noktah 1 titik, sedang kehidupan setelah dunia itu seperti garis lurus dimana ujungnya masih ada tanda panah yang mengisyaratkan masih ada lanjutan dari garisan itu. Dunia dan akherat.

Terkadang kita sulit untuk selalu bisa berfikir cerdas tapi kita bisa kok mencoba dan mengupayakan, muski ada yang menghalanginya ? apa coba?? yah,,betul sekali, kemalasan, penundaan dan spesies lain-lainnya, itu juga kan yang terkadang melenakan diri kita, hingga tak jarang jika perbuatan yang memang seharusnya segera kita lakukan dan harus segera beranjak dilakukan dan dikerjakan tapi karena penyakit HN (Hawa Nafsu), lupa lah kita dengan perbuatan baik yang handak kita lakukan, gara-gara terhanyut akan kelalaian yang namanya kemalasan or penundaan tadi,,tapiiii yang menjadikan hal itu kita sadar adalah ketika kita sudah melalui masa-masa kemalasan itu.

Butuh perenungan dan instropeksi diri, paling enak emang mengingatkan diri sendiri kok,,,
Humm,,Tapi hal ini bisa saling berkorelasi, maksudnya mengoreksi diri sendiri dan orang lain, ayo lah kawan-kawan yang melihat atau mengetahui rekannya terlena dalam virus HN tadi, bisa saling menasehati dan mengingatkan, jangan mentang-mentang diri kita gak melakukan terus kita hanya diam saja,,yukk bergerak,